Trump dan Tarif: Pasar Saham Global Berdarah!
Pada tanggal 26 Oktober 2023, pasar keuangan global dilanda gejolak akibat eskalasi perang dagang yang memicu kekhawatiran resesi ekonomi. Kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump menjadi katalis utama ketidakstabilan ini.
Dampak Kebijakan Tarif Trump: Pengumuman tarif impor sebesar 10% oleh Presiden Trump mengguncang pasar saham di seluruh dunia. Indeks saham Tokyo merosot hampir 8%, sementara Hong Kong mengalami penurunan tajam sebesar 9,4%. Dolar Australia, yang dikenal stabil, juga mengalami penurunan signifikan ke level terendah sejak awal pandemi.
Wall Street mengalami penurunan tajam minggu lalu, mencatat dua hari terburuk sejak pandemi. Kenaikan tarif tambahan sebesar 34% untuk barang-barang China, yang sebelumnya sudah dikenakan tarif 10%, memperburuk situasi. China merespons dengan tarif balasan sebesar 34% untuk barang-barang AS, meningkatkan ketegangan perdagangan antara kedua negara.
Reaksi Global: Kebijakan tarif Trump menuai kritik dari berbagai negara. Menteri Ekonomi Jerman menyebut kebijakan ini sebagai omong kosong, sementara Indonesia memilih untuk fokus pada negosiasi daripada membalas dengan tarif.
Negara-negara di seluruh dunia mengirimkan perwakilan dagang ke Washington untuk mencari solusi atas ketegangan ini. Perdana Menteri Jepang dijadwalkan bertemu dengan Presiden Trump, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga akan membahas krisis tarif ini.
Pendirian Trump: Presiden Trump tetap teguh dengan kebijakannya, mengklaim bahwa tarif diperlukan untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan. Ia menyatakan bahwa negara-negara seperti China telah lama mengambil keuntungan dari Amerika dan harus membayar tarif yang lebih tinggi.
Pandangan Pakar Ekonomi: Para ahli ekonomi memperingatkan bahwa tidak ada solusi jangka pendek untuk perang dagang ini. Pasar saham global diperkirakan akan terus bergejolak dalam beberapa waktu mendatang. Analis pasar juga mengantisipasi fluktuasi harga yang signifikan di pasar saham, yang dapat merugikan investor.
Trump mendesak Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga guna mengurangi dampak tarif terhadap ekonomi domestik. Namun, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa mereka akan memantau situasi sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
Negara | Reaksi |
---|---|
Jerman | Kritik keras |
Indonesia | Fokus pada negosiasi |
China | Tarif balasan |
Post a Comment